.

.
Bismillah ..., Kami Ingin Berbagi Faedah Ilmu Syar'i, MENEBAR SUNNAH & Merajut Ukhuwah di Atas Manhaj Salaf Dalam Meniti Al Haq

KESUNGGUHAN PARA SALAF, BAGAIMANA DENGAN KITA?

PERMASALAHAN PENTING YANG HENDAKNYA SEORANG PENUNTUT ILMU MEMULAI BELAJAR DARINYA, DEMI MENJAGA DIRINYA
Tekad Beserta Kesungguhan Ada Pada Mereka, Bagaimana Dengan Kita?
———————————————
🔦 Allah عز وجل  berfirman,
{ و لا على الذين إذا ما أتوك لتحملهم قلت لا أجد ما أحملكم عليه.تولوا و أعينهم تفيض من الدمع حز نا الا يجدوا ما ينفقون } [ التوبة: ٩ ].
“Dan tidak ada (pula dosa) atas orang-orang yang datang kepada-Mu, agar engkau memberi kendaraan kepada mereka, lalu engkau berkata ‘Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu’, lalu mereka kembali sedang air mata mereka bercucuran karena sedih, disebabkan mereka tidak memperoleh apa yang mereka infakkan (untuk ikut berperang)”. ( QS.At-taubah: 9 )
Kawan..
Pada ayat di atas Allah عز وجل mengkabarkan kepada kita akan betapa besarnya kecintaan, kesungguhan dan juga tekad para shahabat —رضي الله عنهم— dalam melakukan amalan shalih.
Jihad fi sabiilillah suatu amalan shalih yang merupakan puncak keimanan seorang muslim.
Yang mana seorang muslim akan mengorbankan jiwa dan hartanya. Juga akan berpisah dari keluarga yang dicintainya, serta manis, silaunya perhiasan dan kenikmatan dunia.
Kecintaan, kesungguhan, dan tekad yang kuat untuk melakukan amalan shalih begitu besar memenuhi relung hati mereka.
Sehingga, bercucuranlah air mata tatkala luput dari diri mereka amalan shalih tersebut, disebabkan tidak adanya hewan tunggangan yang membawa mereka ke medan jihad. Dan ini merupakan udzur bagi mereka —رضي الله عنهم—.
Kawan..
Ketahuilah… para shahabat Rasul صلى الله عليه و سلم baik yang kaya maupun yang miskin, kondisi mereka sama.
Berlomba-lomba untuk menjadi muslim yang  paling semangat dan sungguh-sungguh untuk merealisasikan kebaikan dan amalan shalih dalam kehidupan mereka.
Kemiskinan tidak membuat mereka berputus asa dari kebaikan dan amalan shalih.
       Begitu pula kekayaan, tidak membuat mereka terbuai dan lalai dari kebaikan dan amalan shalih.
🔗 إن فقراء الصحابة رضي الله عنهم قالوا: ” يا رسول الله سبقنا أهل الدثور بالأجور و النعيم المقيم. فقال النبي صلى الله عليه و سلم : (( ألا أخبركم بشيء إذا فعلتموه أدركتم من سبقكم ولم يدرككم أحد إلا من عمل مثل ما عملتم )). فقال:(( تسبحون و تكبرون و تحمدون دبر كل صلاة ثلاثا و ثلاثين )) ففعلوا. فعلم الأغنياء بذالك ففعلوا مثلما فعلوا!!! … فجاء الفقراء إلى الرسول صلى الله عليه و سلم و قالوا ” يا رسول الله سمع اخواننا اهل الأموال بما فعلنا ففعلوا مثلنا “
“Bahwasanya orang-orang yang miskin dari kalangan sahabat —رضي الله عنهم— berkata, ‘wahai Rasulullah صلى الله عليه و سلم telah mendahului kami orang-orang kaya dengan pahala dan kenikmatan (dengan shadaqah dan membebaskan budak)’.
Nabi صلى الله عليه و سلم bersabda,
“Maukah kalian aku kabarkan dengan sesuatu yang apabila kalian melakukannya kalian bisa mengimbangi keutamaan orang yang telah mendahului kalian, kalian akan mengungguli mereka dan tidak ada yang akan menyaingi kalian kecuali orang yang mengamalkan sebagaimana yang kalian amalkan”.
Maka Rasul صلى الله عليه و سلم bersabda, “Kalian bertasbih, bertakbir dan bertahmid (sebanyak) 33 kali setiap selesai (mengerjakan) shalat (wajib,-pen)”.
Mereka pun mengamalkannya. Orang-orang kaya pun mengetahui amalan tersebut dan mengamalkannya juga.
Maka, datanglah orang-orang miskin dari kalangan shahabat —رضي الله عنهم—  kepada Rasul صلى الله عليه و سلم seraya mengatakan,
“Wahai Rasulullah saudara-saudara kami dari kalangan orang kaya mendengar amalan yang kami lakukan dan mereka melakukannya juga”.
Kawan, Allah عز وجل telah mengingatkan kita untuk berupaya keras dan bersungguh-sungguh untuk meniti jejak dan langkah para sahabat —رضي الله عنهم—.
✅ Karena hal itu adalah sebab terbesar seorang muslim meraih keridhaan Allah عز وجل dan surga-Nya.
{ و السابقون الأولون من المهاجرين و الأنصار والذين اتبعوهم بإحسان رضي الله عنهم ورضوا عنه وأعد لهم جنات تجري تحتها الانهار جالدين فيها أبدا ذالك الفوز العظيم } [ التوبة: ١٠٠ ].
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. ( QS. At-taubah: 100 ).
✒ Berkata al-Imam As-Sa’di —rahimahullah— ketika mentafsirkan ayat di atas,
” (والذين اتبعهم باحسان) بالاعتقادات والاقوال والاعمال فهؤلاء هم الذين سلموا من الذم وحصل لهم نهاية المدح و افضل الكرامات من الله “. [ تفسير السعدي/ ٣٢٧ ].
“Dan yang mengikuti mereka (muhajirin dan anshar) dengan baik pada keyakinan-keyakinan, ucapan-ucapan, dan amalan-amalan. Maka merekalah orang-orang yang selamat dari celaan. Bagi mereka akhir yang terpuji. Dan sebaik-baik karamah adalah karamah dari Allah عز وجل. [ Tafsir As-Sa’di: 327 ].
Kawan..
Sudahkah kita bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mengamalkan kebaikan dan amalan shalih sebagaimana para sahabat —رضي الله عنه— bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mengamalkan kebaikan dan amalan shalih.
📊 Ataukah kita -wal’iyadzu billah- sedang berada di tepi jurang kehancuran, terjerat oleh tipu daya syaithan dengan bermalas-malasan, lalai,  berpaling dari kebaikan dan amalan shalih?!
   
   Malinau-Kaltar
          🕰  22.29
📝 Tim penulis:
Forum
💦SOS💦 Ilmiyyah
http://jendelasunnah.com/blog/2016/03/22/kesungguhan-para-salaf-bagaimana-dengan-kita/